Kamis, 13 Desember 2018, Museum Sonobudoyo Yogyakarta menggelar seminar dengan tema “Strategi Pemasaran Museum Era Digital” yang bertempat di Auditorium Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Dalam acara ini menghadirkan pemateri tunggal director dan founder Cornellia & Co, Dr. Ayu Helena Cornellia, BA, M.Si. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan kunjungan dan menjadikan museum sebagai destinasi pariwisata DIY.
Acara yang dipandu oleh Duta Museum DIY 2017-2019 Sinta Kristanti dan dihadiri oleh Ketua Umum Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY Ki Bambang Widodo, M.Pd., serta sejumlah perwakilan atau pengurus museum yang ada di DIY. Ayu mengatakan bahwa di era digital saat ini segala potensi dan prospek yang dimiliki harus dimaksimalkan. Tidak hanya dari sisi informasi, namun museum sendiri juga harus berbenah untuk menyajikan penampilan yang menarik. Pemikiran global, tapi tetap berpegang pada lokalitas. Itu yang harus dimiliki untuk mengembangkan museum di tengah situasi saat ini. Harus kreatif dan mampu melihat potensi. Mendengar kebosanan masyarakat selama ini terhadap museum sebagai bahan evaluasi untuk lebih baik lagi.
Lanjut menurut Ayu, ruang pamer bagus, penataan yang sesuai hingga mungkin kebersihan toilet akan sangat menentukan. Selain itu, rotasi koleksi secara berkala juga akan menghadirkan kebaruan mengatasi kejenuhan. Bahkan jika mampu, museum dapat memberikan souvenir menarik pada pengunjung. Atau juga bisa menyediakan fasilitas tempat untuk ngopi atau berkumpul yang representatif bagi generasi milenial yang artinya akan makin mendekatkan mereka. Tidak bisa disepelekan juga, memberikan pengalaman menarik bagi pengunjung sesuai dengan tema museum tersebut.apapun itu bisa diadakan namun jangan sampai memberatkan.
Sedang Kepala Museum Sonobudoyo Yogyakarta, Drs. Diah Tutuko Suryandaru menegaskan sudah waktunya museum untuk berbenah. Meski tetap menyadari bahwa museum menjadi bagian dari peristiwa masa lampau yang harus diikuti dan dimengerti generasi sekarang dan masa datang. Seiring kemajuan teknologi, museum harus berbenah menyesuaikan eranya.
Pembenahan guna mendukung pengembangan dan kemajuan museum tersebut harus menjadi bagian sarana mudahkan masyarakat untuk mengakses dan menerima informasi secara lebih baik. Koleksi boleh lama, tapi sarana, tampilan, dan lainnya harus memadukan teknologi. Tentu tanpa harus meninggalkan kaidah sejarah di masing-masing museum.