Bedawang Nala merupakan figur mitologi yang divisualkan dalam bentuk kura-kura. Secara umum representasi Bedawang dalam seni dan ornamentasi diwujudkan dalam dua bentuk yaitu theriomorphic dan therio-antropomorphic. Theriomorphic adalah energi Tuhan yang digambarkan dalam wujud binatang. Sedangkan Therio-Antropomorphic adalah energi Tuhan yang digambarkan dalam wujud setengah binatang dan setengah manusia. Istilah Bedawang Nala berasal dari Bahasa Sansekerta ‘vadava, ‘vadaba’, ’badava’ atau ‘badaba’ yang berarti kuda jantan yang menyerupai kuda betina, selanjutnya juga berarti kuda betina. Istilah Bedawang Nala berkaitan erat dengan Vadavamukha atau Vadavanala dalam mitologi Hindu. Istilah tersebut adalah sebutan untuk kepala kuda betina berapi yang terdapat di dasar laut. Kepala kuda ini sering disebut dengan sebutan Submarine Mare's Head Fire.
Konsepsi mengenai kura-kura raksasa bernama Bedawang Nala ini juga memilik ikatan yang kuat dengan kepercayaan masyarakat tentang proses terjadinya peristiwa alam gempa bumi. Dalam mitologi masyarakat Jawa maupun Bali, digambarkan bahwa seekor kura-kura raksasa menyangga pulau di atas punggungnya. Apabila sang kura-kura raksasa bergerak, maka akan terjadi gempa bumi. Dalam Korawasrama terdapat kalimat 'Nusa yawa kasangga de badawang nala …..' (Pulau Jawa disangga oleh Badawang Nala ….). Dalam cerita pewayangan, Bedawang Nala adalah seorang pendeta dari pertapaan Gisik Samodra atau Eka Pratala dan tinggal di sungai Wailu. Ia memiliki Cupu Manik Astagina dan Cupu Tirta Manik yang berisi air kehidupan. Bedawang Nala memiliki kesaktian luar biasa, ia mampu membuat satu pulau berantakan hanya dengan satu hempasan.
Konsepsi Bedawang Nala sebagai simbol lempeng bumi maupun magma penyebab gempa bumi ini sangat relevan dengan kondisi Pulau Jawa dan Bali sebagai bagian dalam gugus kepulauan Nusantara yang cukup rawan mengalami gempa bumi dan peristiwa vulkanis lainnya. Hal ini merupakan konsekuensi wilayah Nusantara yang berada dalam kawasan cincin api (ring of fire) maupun kawasan yang berada pada pertemuan lempeng bumi.