Dalam rangka Memeriahkan Tahun Baru Imlek ke-2572, Museum Sonobudoyo akan kembali menyelenggarakan pameran koleksi Wayang Cina-Jawa. Koleksi ini merupakan koleksi langka yang hanya ada 2 (dua) set kotak di dunia. Suatu kebanggaan bagi Museum Sonobudoyo dan masyarakat Yogyakarta, bahwasanya satu set kotak Wayang Cina-Jawa menjadi koleksi museum. Interkasi kebudayaan Cina dan Jawa di Yogyakarta sangat berkembang, hal itu terwujud dalam adaptasi seni pertunjukan kisah Wayang Cina Jawa.
Lakon atau cerita dalam Wayang Cina Jawa di adaptasi kedalam budaya Jawa. Salah satunya adalah seni pertunjukan kethoprak. Dalam seni pertunjukan kethoprak, lakon yang di ceritakan berasal dari kisah klasik masyarakat Tiongkok yang kemudian di adaptasi kedalam ceita Jawa dan di kenal dengan cerita Sudiro Ngumboro. Cerita ini pada awal tahun 2000-an kerap dipentaskan di RRI dan TVRI Yogyakarta. Salah satu tokoh yang akan hadir dalam pameran yabg akan digelar pada akhir Februari 2021 nanti adalah tokoh Sie Jin Kwie.
Sejak tahun 2014 Museum Sonobudoyo secara rutin menggelar Pameran Wayang Cina Jawa. Museum Sonobudoyo bersepakat bahwa Wayang Kulit Cina-Jawa merupakan wujud silang budaya Cina dan Jawa di Nusantara. Melalui Wacinwa masyarakat Cina Peranakan di Indonesia masih memiliki identitas budaya leluhur mereka yang dapat memperkaya budaya Indonesia. Selain itu, Wacinwa ini memiliki nilai penting dari rasa identitas yang tersambung dengan baik.
Penulis : Jefri Eko Cahyono