Pameran Alat Minum Tradisional Koleksi Museum Sonobudoyo Tahun 2016

     Museum Sonobudoyo mengadakan Pameran Alat – alat Minum Tradisional Koleksi Museum Sonobudoyo. Pameran ini dalam rangka Pameran Potensi Daerah dan Gelar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2016. Pameran ini dibuka secara resmi oleh Bupati Sleman Bapak Drs. H. Sri Purnomo, M.Si di Lapangan Denggung Sleman pada Jum’at sore (20/05/2016). Acara pembukaan ini dimeriahkan dengan pentas tari Reog Ponorogo.

     Dalam kesempatan ini Museum Sonobudoyo memamerkan koleksi yang berupa Alat – alat Minum Tradisional. Adapun tema yang diusung Museum Sonobudoyo dalam pameran kali ini yaitu “Wedangan: Ngawe Kadang”. Wedangan dalam Kerata Basa Bahasa Jawa akronim dari “Ngawe Kadang” (memanggil saudara). Hal ini didasari karena dalam masyarakat Jawa wedangan sering kali menjadi sarana untuk berkumpul menghabiskan waktu dengan mengobrol ini itu, dengan tujuan mempererat tali persaudaraan dan kehangatan bersama. Wedangan biasanya dilakukan di pagi atau sore hari di saat sedang bersantai.

     Wedangan dikenal oleh seluruh lapisan sosial masyarakat mulai dari kaum bangsawan hingga masyarakat dewasa. Perbedaan wedangan  yang dilakukan antar lapisan sosial ada di dalam tatacara wedangan. Kalangan bangsawan menggunakan tatacara dan aturan yang lebih formal, sedangkan masyarakat biasa jauh lebih santai dan wedanganpun dapat dilakukan dimanapun.

     Teko atau wadah yang digunakan untuk menyeduh ramuan minuman berbeda-beda, tergantung status sosial penikmat wedangan. Kalangan bangsawan bisa menggunakan wadah yang terbuat dari emas, perak, kuningan, dan keramik, sedangkan masyarakay biasa menggunakan peralatan yang lebih sederhana misalnya saja porong (terbuat dari besi), poci (terbuat dari gerabah), dan ceret (terbuat dari logam) untuk wedangan.

     Jenis minuman yang disajikan dalam wedangan disesuaikan dengan selera si penikmat wedangan  misalnya : teh, kopi, wedang uwuh (berbagai macam rempah-rempah seperti kayu manis, cengkeh, jahe dan daun pala) atau jahe. Pemanis yang digunakanpun disesuaikan oleh penikmat, bisa gula batu, gula pasir, gula jawa atau tanpa pemanis sama sekali.

     Pameran ini dapat dikunjungi oleh masyarakat umum mulai 20 – 29 Mei 2016 di Gedung Serbaguna Lapangan Denggung Sleman, gratis.   

Komentar

Artikel Terkait

Lebih Banyak