Kamis, 24 Oktober 2019, dilaksanakan acara pembukaan Pameran Lukis DIY-Kyoto 2019 di Gedung Pameran Temporer (Eks KONI) Museum Sonobudoyo. Acara dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Bapak Aris Eko Nugroho, SP, M.Si. Pameran ini berlangsung mulai 24 Oktober 2019 sampai dengan 30 Oktober 2019.
Yogyakarta yang diakui menjadi kota budaya mempunyai beragam potensi budaya, baik potensi tangible maupun intangible. Potensi budaya yang tangible antara lain kawasan cagar budaya dan benda cagar budaya, sedangkan potensi budaya yang intangible seperti gagasan, system tata nilai atau norma, karya seni, system social atau perilaku social yang ada dalam masyarakat.
Salah satu dari budaya intangible adalah karya seni lukis yang menjadi cabang atau bagian dari seni rupa. Lahimya sanggar-sanggar seni Lukis adalah salah satu bukti berkembangnya seni Lukis di masyarakat. Catatan lain yang bisa digunakan sebagai penanda makin berkembangnya Seni Lukis adalah greget para pelukis anak dalam mengikuti lomba-lomba yang diselenggarakan baik oleh pihak swasta maupun pemerintah. Fakta telah membuktikan bahwa dalam setiap kegiatan Lomba Lukis Anak DIY-Kyoto selalu dibanjiri oleh peserta sehingga melebihi target yang diharapkan.
Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pemerintah Kyoto Prefecture merupakan dua provinsi yang mempunyai kesamaan dalam penyelenggaraan pemerintahan, antara lain pernah menjadi ibukota negara karena memiliki nilai-nilai kejuangan, merupakan pusat kebudayaan, menjadi daerah tujuan wisata nasional maupun internasional karena memiliki keindahan alam dan sebagai pusat pendidikan.
Lomba dan Pameran Seni Lukis Anak DIY-Kyoto merupakan realisasi program kerjasama di bidang kebudayaan antara Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Kyoto Prefecture Jepang yang dilaksanakan setiap tahun dengan memilih dan mengirimkan 30 lukisan anak dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA/SMK se-Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada tahun 2019 ini lomba dilaksanakan secara berjenjang, yaitu lomba di tingkat Kabupaten/Kota dan lomba di tingkat DIY. Lomba di Kabupaten/Kota mengambil masing-masing 20 pemenang yang kemudian berlomba kembali ditingkat DIY. Dari 100 anak tersebut kemudian diambil 30 karya terbaik, yang selanjutnya bersama dengan 30 lukisan anak Kyoto dipamerkan secara bersama. Setelah dipamerkan, 30 lukisan anak dari DIY kemudian dikirimkan ke Kyoto, Jepang.
Manfaat dari penyelenggaraan lomba lukis dan pameran bersama anak-anak di DIY dan Kyoto adalah supaya masing-masing provinsi dapat saling belajar mengenai ekspresi dan budaya dari provinsi yang lain. Selain mengembangkan diri dan meningkatkan kepercayaan diri, anak-anak dapat mengenal kebudayaan yang berbeda dan belajar menerima keberagaman yang ada dalam kehidupan bermasyarakat.
Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan Lomba dan Pameran Lukis DIY-Kyoto yang ke 21 tahun 2019, kepada para pemenang kami ucapkan selamat dan bagi yang belum tetap semangat dalam berkarya seni.
Berikut daftar 30 karya terbaik, yaitu: