Pameran Temporer “The Power Of Topeng”

       Salah satu fungsi museum adalah sebagai tempat pendidikan bagi masyarakat tentang nilai dan warisan budaya bangsa. Dalam upaya itu, Museum Negeri  Sonobudoyo pada tahun ini kembali menyelenggarakan Pameran Temporer pada tanggal 20 – 29 November 2015 mendatang. Pameran ini terbuka untuk umum akan diselenggarakan di Museum Sonobudoyo.

      Kepala Museum Sonobudoyo, Dra. Riharyani menyampaikan bahwa tahun ini Museum Sonobudoyo akan berkolaborasi dengan lembaga lain seperti Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Museum Anak Tangga, serta seniman – seniman yang berkreasi dengan topeng seperti Ki Pono Wiguno (empu topeng klasik gaya Yogyakarta), Diego Zapatero (fotografer dari Spanyol), Tri Purwanto (perupa), Andono (perupa), Ira Titiana (perupa), Miroto (penari), Didi Nini Thowok (penari). Hal ini dilakukan sebagai upaya membuka khazanah topeng dalam melintasi jaman dan ekspresi di masyarakat.

      Sedang dalam pembukaannya tanggal 20 November 2015, Didi Nini Thowok akan kembali menampilkan Tarian Dwi Muka yang fenomenal, dimana Didi Nini Thowok menggunakan topeng sebagai media kreatif dalam menari yang mampu membawanya ke dunia internasional.

        Untuk pameran kali ini, Kurator Pameran dipercayakan kepada Prof. Dr. I Wayan Dana (Institut Seni Indonesia Yogyakarta). Prof. Dr. I Wayan Dana sebagai kurator mengambil tema “The Power Of topeng”. Menurutnya, topeng mampu merepresentasi kekuatan yang luar biasa dalam kehidupan masyarakat nusantara. Bahkan di tempo dulu, topeng digunakan untuk ritual – ritual (ekspresi religious), ekspresi seni (tari dan kriya) bahkan sekarang biasa dijadikan barang komersial (hiasan dekoratif hingga gantungan kunci).

       Prof. Dr. I Wayang Dana menambahkan hal – hal tentang perkembangan topeng itu akan kita tampilkan dalam pameran kali ini dengan fokus Yogyakarta. Karena itu, ikon yang dipilih adalah topeng klasik koleksi Museum Sonobudoyo yang berkarakter Panji dan Candrakirana. Sementara itu, Kraton Yogyakarta akan menampilkan topeng klasik dari epos Ramayana. Sementara Rudi Corens dari Museum Anak Tangga akan memamerkan topeng-topeng anak-anak.

       Pameran ini juga akan dimeriahkan dengan berbagai aktivitas pendukung seperti diskusi, pentas-pentas, sarasehan dan workshop dengan jadwal terlampir.

Komentar

Artikel Terkait

Lebih Banyak