Sejarah Becak: Dari Jepang ke Indonesia dan Populernya di Yogyakarta

Sejarah Becak: Dari Jepang ke Indonesia dan Populernya di Yogyakarta

Becak merupakan salah satu alat transportasi tradisional yang hingga kini masih populer di Indonesia, terutama di kota-kota wisata seperti Yogyakarta. Kendaraan unik beroda tiga ini memiliki sejarah panjang yang menarik, mulai dari penciptaannya hingga masuk ke Indonesia. Bagi Anda yang tertarik dengan sejarah transportasi, artikel ini akan mengulas secara singkat asal-usul becak dan perkembangannya di Indonesia.

Asal Usul Becak: Diciptakan Tanpa Sengaja

Becak pertama kali dirancang sekitar tahun 1865 oleh seorang misionaris asal Amerika, Jonathan Goble. Goble menciptakan kendaraan ini dengan tujuan membantu istrinya, Eliza Weeks, yang mengalami kelumpuhan. Awalnya, Goble menggambar sebuah kereta kecil tanpa atap di atas secarik kertas dan memberikan rancangan tersebut kepada Frank Pollay. Pollay kemudian mengembangkan desain itu dan membawanya kepada seorang pandai besi bernama Obadiah Wheeler. Dari sinilah, lahir becak pertama yang kelak akan menyebar ke berbagai negara.

Tak disangka, kendaraan yang awalnya dirancang untuk kebutuhan pribadi ini malah menjadi populer di Jepang. Keberadaan becak menyebar luas di hampir seluruh kota besar di Jepang dan digunakan sebagai alat transportasi umum. Karena kepraktisannya, becak kemudian menarik minat banyak orang dan akhirnya menyebar ke berbagai negara Asia, termasuk Indonesia.

Perjalanan Becak ke Indonesia

Becak diperkirakan masuk ke Indonesia pada tahun 1930-an melalui Singapura. Pada masa itu, para pedagang Tionghoa yang bepergian ke Singapura melihat becak dan tertarik untuk membawanya ke Indonesia sebagai alternatif transportasi. Bentuk becak di Indonesia mengalami penyesuaian sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal, menggunakan roda tiga dengan ban angin dan dioperasikan dengan cara dikayuh oleh pengemudi.

Seiring berjalannya waktu, becak menjadi salah satu transportasi andalan di berbagai kota di Indonesia, terutama untuk jarak dekat. Masyarakat menganggap becak sebagai pilihan transportasi yang murah dan nyaman, terutama di daerah perkotaan yang tidak terlalu padat.

Becak di Yogyakarta: Dari Masa ke Masa

Di Yogyakarta, becak mulai muncul sekitar tahun 1940-an. Pada masa itu, becak digunakan sebagai alat transportasi baik untuk keperluan antar karesidenan maupun dalam kota. Becak di Yogyakarta menjadi simbol khas yang erat kaitannya dengan budaya setempat. Pada tahun 1950-an, di Yogyakarta terdapat beberapa toko yang memproduksi dan menjual becak, seperti toko Lie Kiong, HBH, dan Rocket yang berlokasi di Kranggan. Ketiga toko ini memainkan peran penting dalam memperkenalkan dan menyebarluaskan penggunaan becak di Yogyakarta dan sekitarnya.

Becak: Simbol Transportasi Tradisional

Meski zaman terus berkembang dan berbagai moda transportasi modern bermunculan, becak tetap eksis hingga saat ini, terutama di kawasan pariwisata. Di Yogyakarta, becak menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana kota secara perlahan sambil menikmati pemandangan. Becak juga menjadi simbol budaya dan sejarah yang masih bertahan di tengah kemajuan teknologi.

Komentar

Artikel Terkait

Lebih Banyak